Ini hanya sekedar pengetahuan sebagai  seorang pengaman informasi  untuk mencegah  dan mengantisipasi kegitan para hacker sekalian untuk mengenal teknik-teknik hacker.  Kalau anda ingin web anda aman dari   serangan hacker, anda harus mengenal beberapa teknik yang biasa  dilancarkan oleh para hacker. Beberapa teknik telah saya praktekkan dan  hasilnya sangat memuaskan. Jadi, untuk menjaga keamanan dunia maya saya  ingin berbagi teknik hacking yang harus dapat diantisipasi oleh admin.
Eksploit: 
Para hacker memanfaatkan celah keamanan pada server target atau  kesalahan konfigurasi pada sistem/jaringan.
Serangan Denial-of-service (DoS) : 
Menghancurkan sistem dan membuatnya tidak dapat diakses user lain. Para  hacker berusaha membuat crash suatu service atau mesin, membuat jaringan  atau hardware sumber menjadi overload, sebagaimana overload pada link,  CPU atau mengisi penuh disik.
Beberapa eksploit yang umum digunakan. Kemudian...
CGI script:
CGI script merupakan program sisi server yang menjadikan Web site  dinamis. Salah satu bentuknya berupa formmail.cgi yang memungkinkan user  mengirimkan email ke admin website tanpa menggunakan suatu e-mail  client. Serangan lain yang menggunakan CGI script termasuk Cross Site  Scripting, SQL Command Injection dan Path Traversal.
Serangan terhadap Web Server:
Banyak sekali webserver yang memiliki celah keamanan. Dua diantaranya  Apache pada UNIX dan IIS pada Windows NT yang memiliki pembagian root  atau sistem yang rentan. Suatu IIS yang belum dipatch sangat rentan  terhadap serangan Traversal direktori UNICODE yang memungkinkan para  hacker mampu mengeksekusi file seperi Cmd.exe untuk memperoleh suatu  remote shell. Bug umum lainnya berupa Buffer overflow   pada request field atau field HTTP lainnya.
Serangan terhadap Web browser
Banyak web browser saat ini memiliki sejumlah celah keamanan. Software  yang rentan terhadap format  string dan serangan buffer  overflow juga ditemukan pada http client (seperti Internet Explorer dan  Netscape). Active Content seperti JavaScript, Java, ActiveX dan HTML itu  sendiri dapat menjadi resiko keamanan yang serius.
a. HTTP headers
Dapat digunakan untuk mengeksploitasi bug karena beberapa field melewati  fungsi-fungsi yang mengharapkan hanya informasi yang pasti. Suatu  eksploit yang terkenal untuk IE terdiri dari Encapsulating HTTP header  dengan suatu file MEL dan menjalankan file exe yang ditanamkan pada file  EML.
b. HTML
Seringkali dapat dieksploitasi melalui Buffer Overflow. Internet  Explorer 6 dibuat lebih baik dari versi sebelumnya (juga Netscape) yang  tergolong rentan terhadap jenis serangan yang menggunakan tag HTML yang  berbeda dengan string panjang sebagai atribut.
c. JavaScript
dikenal sebagai penyebab utama celah keamanan pada web browser. Demikian  pula dengan VBScript dan berbagai bahasa script yang lainnya.  Fungsi-fungsi ini secara umum dijalankan dalam suatu lingkungan sandbox,  yang dari waktu ke waktu para hacker menemukan celah baru untuk  menghindari lingkungan sandbox dan mengeksekusi kode, membaca file-file  yang sensitif dsb.
c. Frames and iframes
Banyak sekali digunakan sebagai Eksploit Active Scripting (JavaScript,  ActiveX, VBScript). Bagaimanapun mereka terkadang digunakan juga sebagai  bagian dari social engineering dengan situs-situs asli tapi palsu.
d. Java
dibangun dengan model keamanan yang kuat menggunakan teknologi sandbox.  Tapi bagian ketiga telah diimplementasi versinya sendiri yang dapat  mengenal bug dan pelanggaran. Secara normal applet java tidak memiliki  akses lokal, namun terkadang dapat didayagunakan jika memiliki akses  lokal. Pengimplementasian mode ‘trust’ menjadikannya lebih mudah di  hack.
e. ActiveX
bahkan lebih berbahaya dibandingkan java yang jarang bekerja dari model  ‘trust’ dan menjalankan kode aslinya. Model ‘trust’ terdiri dari salah  satunya yang memungkinkan aplikasi ActiveX untuk menjalankan mesin  client, atau tidak. Tidak seperti Java, model Active X tidak memiliki  cara membatasi aplikasi, hanya beberapa fungsi. Sebagai tindak  pencegahan komponen ActiveX secara umum harus ditandai secara digital.  Tanda tersebut menyakinkan customer bahwa pembuat komponen ActiveX  adalah sah namun tidak berarti bahwa komponen ActiveX aman untuk  diinstall.
Access Auditing
Sistem operasi biasanya mendukung log dari login yang gagal, akses file  yang gagal, dan yang berhubungan dengan tugas-tugas administratif  terutama oleh user account non-administratif.
POP3 and IMAP
Server POP3 dan IMAP dikenal berisikan eksploit yang memungkinkan  seorang hacker melancarkan serangan dengan tujuan menebak password dari  suatu email address tertentu.
IP spoofing
Sejumlah serangan yang menggunakan perubahan sumber IP Address. Protokol  TCP/IP tidak memiliki cara untuk memeriksa apakah sumber IP address  dalam packet header benar-benar milik mesin yang mengirimkannya.  Kemampuan ini sering dimanfaatkan oleh para hacker untuk melancarkan  serangan seperti:
a. SMURF Attack
Suatu Broadcast ping yang terkirim dan sumber IP dari ping terlihat sama  dengan IP address korban. Dalam kasus ini sejmlah besar komputer akan  merespon balik dan mengirim suatu Ping reply ke korban. Kejadiannya  terus berulang-kali, hingga mesin korban atau link mengalami overload  dan dalam kondisi Denial of Service.
b. Prediksi jumlah rangkaian TCP
Suatu koneksi TCP yang ditandai dengan suatu jumlah rangkaian client dan  server. Jika jumlah rangkaian tersebut dapat ditebak, para hacker dapat  membuat packet dengan memalsukan IP address dan menebak urutan jumlah  untuk melakukan hijack koneksi TCP.
c. Prediksi rangkaian melalui pemalsuan DNS 
Server DNS biasanya mengquery server DNS lain untuk mengetahui nama host  yang lain. Seorang hacker akan mengirimkan suatu request ke server DNS  target seolah-olah seperti respon ke server yang sama. Dengan cara ini  para hacker dapat membuat client yang mengakses, misalnya situs  www.hotmail.com ke server milik sang hacker.
Buffer Overflows
Beberapa serangan umum Buffer overflow, diantaranya:
a. Buffer overruns pada kebanyakan Web server
Webserver Apache dan IIS memiliki celah keamanan. Worm seperti Code Red  (untuk IIS) dan Linux. Slapper (untuk Apache) menjadikan celah keamanan  yang lebar.
b. DNS overflow
Beberapa server DNS (BIND) sebelumnya tergolong rentan terhadap  overflow. Suatu serangan yang akan memberikan nama DNS sangat panjang.  Nama DNS dibatasi hingga 64-byte per subkomponen dan 256 byte secara  keseluruhan.
c. Serangan DNS
Server DNS biasanya dijalankan pada mode ‘Trust’ oleh service dan user –  maksudnya bahwa server DNS dapat dikompromikan agar melancarkan  serangan lebih jauh pada user dan service lainnya. Hal ini menjadikan  server DNS merupakan target utama serangan para hacker.
d. Mengelabui cache DNS
Serangan yang umum terhadap server DNS. Sederhananya, bekerja dengan  mengirimkan suatu pertanyaan untuk meminta domain yang sesungguhnya  (“siapakah www.test.com ini?) dan akan disediakan jawaban yang tentu  saja salah (“www.test.com adalah 127.0.01″).
Saya kira cukup sekian dulu artikelnya tentang mengenal teknik-teknik hacker,  memang sengaja dibuat singkat, jadi untuk lebih jelasnya dapat bertanya  langsung saja ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar