MY COMMUNITY

SELAMAT DATANG DAN BERGABUNG DENGAN ANGGOTA BLOGGER JKM COMMUNITY

Senin, 08 November 2010

Kisah Cinta Sejati Layla Majnun


Meski tidak pernah baca novel aslinya atau terjemahannya, pasti temen2 pernah denger meski sekedar potongan dari nama Layla atau Majnun. Ini adalah kisah cinta abadi sepanjang zaman... :)

Saya baca novel tersebut di perjalanan ke Ijtima Indonesia di BSD 2008 (ummi sedang mengandung Al-Fath 6-7 bulan saat itu). Sepanjang perjalanan, via bus dari Jogja, saya hanya senyum2 membaca novel ini. Terkadang, puisi cinta Majnun terlalu aneh untuk dirasakan. Namun terkadang juga cukup bisa dimengerti. Betapa Majnun (berarti Gila) yang awalnya adalah anak Ketua Suku Banu Amir yang tampan dan sehat badannya, berubah menjadi orang gila : tak berbaju, kusut masai dan berjalan tak tentu arah dengan ditemani sahabat2nya dari kalangan hewan-hewan buas. Qaiz nama aslinya, namun berubah menjadi Layla Majnun, saat dari lisannya hanya terdengar rintihan suara hati cintanya yang terdalam terhadap Layla

Tidak ada yang tahu dengan pasti, bagaimana cinta Majnun terbit pertama kali. Di novelnya tidak diceritakan, juga tidak ada yang mampu menceritakan. Cinta itu datang begitu saja, dengan hebatnya. Meluluh lantakkan segala eksistensi selain Layla dari hati Majnun : "Oh Layla, kekasihku. Aku adalah hamba dari cintamu. Eksistensiku terbakar oleh cintamu." Kira-kira seperti itu absurdnya kata-kata Majnun.

Bagaimana dengan Layla? Cintanya dipendam di hati, sampai akhirnya dibawa sampai akhir hayatnya. Ia akhirnya dinikahkan dengan seorang Pemuda kaya dari Suku lain, yang telah terpesona dengan kisah kecantikan Layla. Orang tua Layla khawatir putrinya didekati dengan Qaiz, yang sekarang adalah menjadi Majnun, si Gila.

Suami Layla adalah seorang ksatria. Ia tidak mau menyakiti Layla, dan tidak mau menjamah Layla, sampai akhirnya cinta Layla tertuju untuknya. Ini tidak pernah terjadi. Akhirnya, Suami Layla meninggal dengan penuh penderitaan. Layla menyangka ia akan bahagia, dan akan segera menikah dengan Qaiz kekasihnya. Dan, orang suruhan Layla pun mendatangi Qaiz yang saat ini telah menjadi Hamba dari Cinta : hidup di dalam gua, bertelanjang tanpa pakaian sehelai pun, bersembunyi di semak-semak dengan dikelilingi oleh hewan-hewan buas, sehingga tidak ada seorang pun yang berani mengusiknya.

Pertemuan mereka hanya sebentar.
Cukup bagi Majnun untuk melantunkan puisi Cinta dari Hatinya, dan didengar oleh Layla. Namun, akhirnya Majnun sadar, cinta mereka telah demikian besarnya, sehingga tidak mampu untuk diungkapkan dengan apapun di dunia ini. Tidak dengan pernikahan. Majnun pun berlari menjauhi Layla dari kebun pertemuan itu.

Layla pun sadar akan hakikat cinta mereka. Yang telah melebihi cinta kepada Ilahnya, Allah Yang Maha Tinggi. Tuhan tak akan meridhoi cintai yang sebesar ini untuk dipertemukan di dunia. Tidak dengan pernikahan.

Akhirnya Layla jatuh sakit. Dan menderita, sampai akhirnya nyawanya direnggut Pemutus Segala Kelezatan, Malaikat Maut. Keluarga Layla menguburkan jasadnya di suatu tempat di desa tersebut. Penderitaan akibat kematian Layla ternyata belum berakhir sampai disitu.

Qaiz yang mendengar berita kematian Layla, segera berlari seperti diterbangkan angin ditemani oleh Singa, Harimau dan segala hewan buas sahabatnya. "Oh, kekasihku kau telah meninggalkan diriku. Kini, kehidupanku tak ada artinya lagi". Ia memeluk kuburan Layla dan meratap-ratap, berguling-guling di atas tanah pekuburan itu. Berusaha menghilangkan penderitaan yang menghunjam ke dalam hatinya yang terdalam. Sampai akhirnya terucap : "Wahai Sang Pencipta, cabutlah nyawaku untuk menuju kekasihku. Oh Layla..." Dan Qaiz pun meregang nyawa.

...

Tak ada yang tahu berapa lama jasad Qaiz terbujur di pekuburan itu. Tak ada yang berani mendekatinya. Entah 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun. Sahabat-sahabat Qaiz yang berupa hewan buas setia menemani Qaiz, sampai jasadnya telah melebur kembali menjadi tanah. Barulah mereka meninggalkan Qaiz.

Setelah memastikan hewan-hewan tersebut menghilang, barulah penduduk desa mendekati kuburan Layla dan turut menangisi kisah Cinta yang demikian memilukan. Mereka membangunkan tempat yang baik bagi kuburan tersebut.

NB :
  • Wahai, sudahkah saya sampaikan, bahwa tidak hanya 3 kematian yang terjadi pada Kisah Cinta mereka? Namun Ayah Qaiz yang mati karena tak kuasa menanggung penderitaan anaknya. Juga dua pasukan yang saling bertempur dari Kabilah Ayah Layla dan sahabat Qaiz yang berusaha memenangkan Layla demi sahabatnya Qaiz?
  • Cinta yang melebihi Cinta kepada Pencipta, tak boleh dilanjutkan di dunia.
  • Tidak dengan pernikahan.
Catatan Khusus, pada back cover dari buku ini, dikisahkan mimpi seorang sufi berikut ini :
"Ia melihat Tuhan sedang mengelus-ngelus kepala Qaiz dan berkata : 'Tidakkah engkau malu memanggil nama Layla saat mengatakan cinta kepadaKu?'"

Sufi itu terbangun dan berpikir, "Sekarang aku sudah tahu posisi Qaiz, namun bagaimana dengan Layla?". Kemudian ada jawaban berupa suara yang tak tampak wujudnya (hatif), "Posisi Layla lebih tinggi lagi, karena ia memendam cinta itu di hatinya".

Ya, Qaiz tak mampu memendam cinta sebesar itu di hatinya. Berbeda dengan Layla. Kekasihnya.

CERPEN Cinta Sejati

Nama ku anisa..namun teman2 smua memanggilku dengan nisa….Awal aku kenal sama bahtiar itu ga sengaja….pada saat itu sepupu aku membawa album poto perpisahan nya ketempat aku…..pada saat itu aku iseng pinjem album itu …setelah aku bolak balik poto itu aku melihat ada seseorang yang seperti nya menarik bagi aku sesudah itu aku langsung mencatat noker hp nya…..Selang bebrapa hari sempat aku mau sms sama bahtiar namun aku ga berani ahir nya nomer nya aku kasih ke temen aku nama nya may….seperti nya may langsung akrab banget sama dia…sebenernya aku sedikit iri sama dia…..Setelah bebarapa bulan aku beranikan diri buat sms sama dia……namun anggapan ku salah..ternyata dia ga seperti apa yang pikirkan dia baik…sopan juga ramah.pantas saja may sumringah banget klo lgi sms an sama bahtiar atau telponan. Setelah itu kami jadi akrab banget…dia curhat sama aku…akupun curhat sama dia…dia orang nya terbuka banget…semua masalah nya dia tumpahkan sama aku…akupun begitu…karena menurut aku dia memang sahabat yang paling baik dan tau segala kondisi aku…tapi yang masih aku pikirkan sampai sekarang dia belom mempunyai seorang kekasih….dia pernah bilang klo dia ingin pacaran sekali seumur hidup dan menjadi istri nya..kadang aku jug salut sama dia betah bnaget jomblo sedangkan aku seminggu jomblo rasa nya sepi banget.pusing tujuh keliling!!!! Bulan berganti bulan tahun pun berganti tahun…aku merantau di jakarta namun pada saat itu juga aku masih smsan sama dia..ga tau kenapa walau aku belom pernah melihat nya tapi aku ngerasa nyaman banget sama dia. suatu dia dia sms   sama aku kalau dia ada di Jakarta…akuseneng banget karena kemungkinan aku sama dia bisa ketemu…namun sayang saat aku mau menemui nya dia mlah kembali ke kampung nya….rasa nya sedih banget..padahal dari dulu aku pengen banget ketenu sama dia…aku ga peduli kalaupun kita sampai ktemu dia  akan berubah setelah melihat wajahku…aku ga peduli Setelah kejadian itu dia ga pernah sms sama aku .telfon pun tidak…ya mungkin dia merasakan bosen sama aku…mungkin juga marah.aku aneh nya secuilpun aku tak pernah merasa bosen sama dia…tepat 2 bulan dia baru sms sama aku ….dia ngasih kabar kalau dia sekarang bekerja di bandung…aku ikut seneng wlaupun kita terpisahkan jarak yang jauh…setelah itu dia jadi rutin banget sms sama aku….aku juga ngerasa seneng karena sahabat sejati aku tak pernah meninggalkan aku…dia sekalu ada buat aku. Sampai pada suatu saat dia bilang ke aku kalau dia udah punya duit banyak…dia bakalan ngelamar aku…dia nyuruh kalau aku harus nunggu dia..aku sempat kaget…aku ga tau apa yang harus aku katakan..selama ini aku hanya nganggep dia sahabat aku..sahabat terbaik aku… aku ga menjawab apa2.aku hanya bisa diam….aku ga bales sms nya.Suatu saat aku di jambret sama seseorang semua barang yang aku bawa dirampas termasuk hp aku……setelah kejadian itu aku bingung setengah mati…semua nomor temen..saudara…ada di hp yg tdi rampas…..hari itu aku benar2 sial….Aku ga tau apa yang harus aku lakukan….aku Cuma bisa melamun memikirkan apa yang katakana bahtiar kemarin….suatu persahaban lama2 bisa jadi cinta….dia pernah bilang kaya gitu sama aku…..aku sedih banget…aku ga mau kehilangan dia..dia teman terbaik aku…dia selalu ada buat aku…setiap hari aku aku hanya melamun memikirkan bahtiar,,,,,bahtiar dimana kamu…apakah kamu masih suka sama aku....aku rapuh tanpa dia…ternyata aku baru nyadar trnyata aku sayang saman dia  dan aku cinta sama dia….tapi itu udah terlambat….sekarang bahtiar ga ada di samping aku….Pada suatu saat aku mencari nama bahtiar di facebook ternyata aku ketemu sama dia…aku seneng banget bisa chat sama dia….dia ga berubah…dia masih kaya dulu.seminngu kemudian dia ngajak ketemuan sama aku.tanpa pikir panjang aku mengiyakan…aku ga peduli setelah dia melihat aku dia akan berubah rasa sama aku…aku ga peduli …yang aku rasakan sekarang adalah aku akan ketemu dengan sahabat sekaligus seseoarang yang aku cintai… Sesampai nya ditaman banyak sekali muda-midi yang asik ngobrol..disana aku tak melihat bahtiar,,,bahkan wajah nya pun aku sudah lupa karena memang hanya sekali melihat nya di album poto perpisahan nya di sekolah…apakah dia sudah berubah atau tidak aku ga tau….tiba-tiba saja ada seseoarang yang menepuk pundak ku…..’’ maaf…kamu kan yang bernama nisa’’‘’ ya..apakah kamu bahtiar yang aku cari’’‘’ ya..maaf aku terlamat tadi ada macet banget di jalan’’2 jam ga terasa kita ngorol udah jauh banget…‘’ nisa…aku minta ktemu kamu karena aku mau nagih janji aku sama kamu…selama ini aku punya rasa sama kamu…aku cemburu saat kamu curhat soal cowok2 kamu…aku sedih saat kamu di sakiti sama cowok2 kamu….tapi aku yakin dalam hati aku,,,aku akan dapetin kamu setulus hati aku….sebenar nya sejak aku kenal kamu dunia aku jadi berubah…saat kamu ga pernah hubungi aku…aku rapuh..aku kehilanga kamu…aku kesepian …tapi sekarang kamu udah ada di depan aku…mungkin ini keajaiban dari tuhan…atau mungkin aku sama kamu jodoh…jadi kita di pertemukan lagi…..aku sayang sama kamu,,,,mau kah kau menikah dengan ku’’‘’Apakah kau tidak berubah setelah melihat aku seperti ini ‘’ Tanya nisa‘’ rasaku ga akan berubah buat kamu…aku g peduli kamu cantik atau jelek..yang penting hati kamu…hati kamu tulus,baik….aku nyaman sama kamu…aku juga sayang banget’’ Ga terasa air mataku mengalir begitu saja…aku terharu ternyata bukan aku saja yang merasa kehilangan ternyata bahhtiar juga merasakan apa yang aku rasakan‘’ ya…aku mau nikah sama kamu..aku baru nyadar selama ini aku sayag sama kamu…aku cinta sama kamu…jangan pernah tinggalin aku lagi..karena sedetik pun aku ga bisa…aku ga bsa jauh dari kamu.. Ahir nya kami Saling berpelukan karena menahan rasa kangen yang selama tiga tahun tak pernah ketemu…..dan bahtiarpun menyelipkan cincin ke jari manis nisa…..

CERPEN My Love Story

kami terbuai oleh keindahan suasana sore itu dinginnya udara pegunungan yg menusuk tulang,
mmbuat pelukan kami semakin erat, duch harum nafasnya, hangat peluknya, membuatku semakin tak berdaya…
hari sudah mulai gelap, semilir angin surga seakan menyambut malam yg hadir syahdu…
lembut kusentuh wajahmu, sendu kutatap senyummu, khayalku melapaui batasku
dan anganku melampaui sadarku… nyatakah engkau???
aku tak menolak ketika pringgo dgn lembut menggendongku masuk kedalam villa bambu yg mungil itu,
dia membawaku msuk kedalam krna udara diluar sangat dingin…
dia mmperlakukan aku bagai seorang putri raja ketika berada didekatnya, dia slalu memanjakanku, bahkan nada suaranyapun terdengar sangat lembut saat berbicara dgnku .
pringgo membawaku masuk kesebuah kamar lalu dia merebahkan tubuhku diatas tempt tidur mungiL , diruangan itu
kamar itu hanya diterangi oleh lilin2 kecil sehingga sinarnya terlihat temaram, pringgo menatapku sekali lagi lalu…
semenit kmudian dia mngecup keningku, mataku, hidungku, lalu daguku dan saat ia akan mngecup bibirku…
aku memalingkan wajahku aku bangun dan terduduk aku mndorong tubuhnya agak kasar,
dia terjatuh dilantai namun ia tidak terlihat marah atau kesal, dia hanya terlihat agak heran menatapku,
dia bangun lalu duduk dismping tempat tidur itu memeluk tubuhku smbil mendekatkan kepalaku kedadanya,
maafkan aku sayank , jika sikapku tadi kasar & telah menyakiti hatimu ‘ucapnya’
tidak Mas…tadi aku mendengar suara mama memanggilku. ya begitu jelas, dan…
Aku tak bisa berkata apa2 lagi. Aku hanya bisa terdiam,sedikit2 aliran hangat di pipiku
mulai tumpah. Aku menangis, benar2 menangis. Lidahku kelu.
hanya air mata yg terus mengalir deras, sesenggukan aku menangis dlm peluknya,
Aku terus menangis. Sayang, taukah kamu, aku tak perduli pada sebuah cinta yang semestinya.
sprti apa cinta yang seharusnya itu? Apakah kata2 manis?
Apakah pemberian materi?Apakah sebuket bunga?
Apakah dan apakah itu?
berapa bnyk org yg mngerti tentang arti cinta yg sbenarnya?
dan bagaimana cinta yang semestinya itu?
apakah seks??!!
Tidak, sayang. Bukan itu yang kumau. Aku mau cintamu saja. Aku mau cintamu walau tak seindah seperti yang semestinya. Bagiku cintamu sudah cukup membuat aku bernyawa. Aku beritahu satu hal, aku hnya butuh dirimu, hatimu,kasih sayankmu & kesetiaan. Sebab bila aku telah mempunyai cintamu utuh, aku tak khawatir. Kau pasti milikku seutuhnya. ‘ucap pringgo’ & kata2nya mnyejukan hatiku’
ini blm trlambat saat kami tersadar bahwa cinta bukanlah hanya nafsu, kata manis & buaian.
tapi Lebih dari itu, cinta adlh anugerah yg begitu agung & suci yg harus kt jaga kemurniannya walaupun
mmg cinta itu butuh pengorbanan. krna jika kita mncintai seseorang maka kt harus rela brkorban.
selama ini pringgo mencintai & memperlakukan aku dgn gayanya sendiri, tak ada aturan namun
sangatlah indah & melekat dgn kuat. Setidaknya dalam lamunanku & tiap hariku, aku selalu mengaguminya yg kunilai berbeda
dari lelaki kebanyakan. dia jarang memberiku kata2 manis dan puitis, namun sekalinya itu terjadi,
dia mampu mmbuat ku berhenti bernafas sesaat.
akh pringgo kau memang lelaki yg aneh sering mmbuat kejutan yg diluar dugaanku
kau senang membuat jantungku berdegup lebih cepat dri biasanya. mungkin inilah yg dinamkan cinta’
sesaat ruangan itu hening ,sunyi & senyap hanya nada sesenggukan yg samar2 msih trdengar dari mulutku.
Tiba2 dari luar terdengar suara pak tua tadi. memanggil pringgo,
den..aden… ‘pak tua memanggil pringgo dri teras depan villa bambu itu’
iya.. sebentar pak saya kesana’ ucap pringgo smbil sdikit berteriak kearah pintu’
sayank sebentar yakh pak ujang memanggilku’ km jgn nangis terus donk aku kan malu
klo pak ujang dgr nanti dia kira aku cubitin km sampe km nangis sekeras ini dia trtawa kecil’
lalu dia mngecup keningku, sambil berlalu…
kulihat waktu menunjukan pukuL 07;00 malam.aku agak kaget krna takut akan kemalaman,
lalu aku beringsut bangun dari tmpt tidur aku pergi kekemar mandi untuk mencuci muka,
stelah aku merapikan baju dan menyisir rmbutku, aku sdikit tenang lalu aku brjalan keteras depan,
aku lihat pringgo dan pak tua itu sdg membakar ikan’ harumnya sangat menggoda selera’
kenapa habis nangis aku jadi lapar begini yach? akh apa hubunganya pikirku’
lapar ya lapar nangis ya nangis ‘ aku jdi trsenyum sndiri smbil mmperhatikan pringgo yg tengah asik
mengipasi ikan gurame yg sdg ia bakar, sdgkan pak ujang sdg mnyalakan api unggun
dgn mmbakar bbrapa btg kayu agar udara disekitar villa tdk terasa terlalu dingin…’
lalu aku mnyiapkan piring & gelas untuk makan malam juga bbrapa batang lilin diatas meja mkn,
agar suasana terasa romantis, tiba2 hp ku berdering’ ringtone nya yopie & nuno janji suci’
aku suka sekali mndgrkan lagu itu karna syair  lagunya sngt mnyentuh hatiku’
aku lihat dilayar hapeku ‘ mama memanggil’ aku tdk tau harus bilang apa aku bingung’
aku janji sm mama tdk pulang terlalu malam wlopun bsok hari minggu dan tdk ada acara’
tapi itu bukan berarti aku boleh tidur diluar rumah, orangtuaku sangat ketat
mungkin mreka takut aku salah jalan & akhirnya mreka jg yg repot’
‘ ya . mahh..
‘ putri km dmn nak, kok jam sgini blm pulang??? ’suara mamah trdgr agak khawatir’
‘ maafin aku mah mungkin pulangnya agak malem nich, soalnya aku ada acara makan2 sm tmn,
terus tadi sore jalanan jg macet total jdi aku g bs pulang cpt, mahhh papah marah gak??
‘papah sdh tau km pergi sm pringgo dia tdk khawatir krna papah tau pringgo anaknya baik’
ya sdh inget pesan mamah jaga diri km baik2 ya sayang’
‘iyach berez, mah makasih yach..mamah baik dech mmmmuuach..udah dlu ya mah bye’
aku mnutup ponselku’ hatiku sedikit lega krna tdk bakal kena marah sm papah’
lalu aku bersender pada jendela yg mnghadap kesamping villa’ smbil mlihat bulan tanpa bintang yg
brsembunyi dibalik awan selewat kudengar suara burung hantu dan suara kodok dari kolam teratai’
agak merinding bulu kudukku mndengarnya wlopun tdk jelas’ akh kutepis rasa itu’ dan tiba2
sayank…. km ngobrol sm siapa sich?? lagi2 pringgo mengagetkan aku’
uhhf… km ini kebiasaan dech bikin aku kaget ajach’ ucapku’ smbil mngelus dada’
maaf dech’ aku kan nggak tau klo km kagetan orgnya’ aku taunya km itu penakut ujarnya smbil tersenyum’
yank pulang yuks…. brusan mama telpon katanya kt harus smpe rmh sblm jam 12 malem’
kalau tdk pulang skrg habislah riwayat kita, krna tdk akan ada ijin lagi untuk prgi tamasya brdua’ ucapku’
iya… tapi kt makan dulu yakh kan kasian pak ujang sdh cape2 bakar ikan buat kita’
yank sbnrnya ini villa siapa sich??? dan pak ujang itu siapa?? tanyaku’
ini villanya om andre adiknya papah, dlu sich wktu villa ini baru dibangun kluarga kami sering sekali mnginap dsini,
tapi karna keseringan lama2 mreka bosan juga, dan skrg karna omku smuanya pda sibuk dan bnyk
jg yg yg sdh pindah keluar negri & tinggal dsna jdi jarang2 ksininya paling klo ada acara kluarga saja,
villa ini dijaga sm pak ujang dan istrinya dia tinggal di sebrang villa tuch rumahnya kliatan dari sini’
pringgo menunjuk ke sbuah rmh kecil dibawah rumpun bambu yg agak jauh disebrang villa’
pak ujang itu kerja dsini sdh puluhan tahun, dia punya lima anak, km knalan sndiri deh
klo mau tanya lebih detail’
pringgo trsenyum nakal smbil mngerlingkan matanya’
ichhh km yach kok gitu sich ngomongnya’ aku pura2 kesal smbil mencubit perutnya’
aw… please yank jgn yank geli nih, km kan tau aku paling nggak kuat kalau dikelitikin’ dia memelas”
sejam kmudian stelah makan malam selesai’ aku ber siap2 untuk pulang’
aku lihat pringgo mmberikan bbrapa lmbr uang lima puluhan pda pak tua itu’
kasian sekali pak tua itu di usianya yg sdh tua itu dia msih harus bkrja keras’
anaknya pun masih kecil2, kadang aku berpikir hidup ini memang kejam kadang tak adiL,
tapi orang kaya kadang lebih bnyk mngeluh dripada brsykur tdk sprti mreka yg hidup seadanya
lebih mensyukuri apa yg telah diberikan Tuhan kepada hamba2nya’
ya Allah ampunilah hambamu ini’.
lalu mobil kami pun mulai brjalan membelah dinginnya malam
meninggalkan kota nan indah yg penuh dgn kenangan.

ARTI PERSAHABATAN

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??
MEREKALAH SAHABATMU
Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu.


CurhatKOe

Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu
Tapi aku ragu..
Akankah engkau akan mendengarkanku..
Menyimak segala keluh kesahku.
Menatapku dengan pandangan hangatmu
Segala sesuatu tetap saja begitu
Tak pernah sanggup
Tak pernah mampu
Tuk mengungkapkan rasa
Hanya bisa menatapmu
Dari relung hatiku.
================================= 
Sekeping hati
Sekeping hati ini, terlalu sulit untuk di atur dan ditata…rasa yang ada dihati, kenapa tak bisa bisa mentolerir keadaan…ugh..apa yang terjadi padaku..ada apa dengan hati ini, ia bergemuruh…berkata dan aku sendiri tak tahu apa maksudnya…
Katakan padaku…apa yang terjadi padamu..isyarat apa yang kau bisikkan untukku…penuh kekhawatiran dan rasa ingin tahu, apa terlalu dini tuk mengetahui semuanya…tanyakan padanya..kemana hati ini akan dibawa…agar tatanannya tidak rusak dan pecah…karena ia begitu rapuh..
Sekeping hati yang terluka sangat sulit tuk mencari penawarnya…
===================================================
Corat-coret hatiku…
Jika seseorang pernah merasa kan sakit pada hidupnya, pasti ia akan mensyukuri rasa sehat yang ada dalam tubuhnya, tapi mengapa banyak orang yang tak pernah mengerti arti kesehatan bagi dirinya. Bukankah hidup ini hanya sekali, mengapa harus diisi dengan hal-hal yang merugikan diri sendiri.
Berbagai macam penyakit yang ada didunia ini, dari virus yang paling membahayakan, sedang, sampai penyakit hati. Namun demikian sudah dijelaskan juga dalam Al-Qur’an disetiap penyakit itu pasti ada obatnya termasuk hati, sama halnya setiap persoalan yang terjadi pasti selalu ada jalan keluarnya. Selama ini kita hanya tahu mengeluh dan mengeluh(termasuk aku kali ya^_^), padahal semua itu tak ada artinya malah menjadi beban buat kita, kenapa kita tidak mencoba dengan santai dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada, dan itu terbukti pada diriku sehingga membuatku sadar tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, semua itu tergantung pada sebesar apa usahamu juga kemauanmu.
Satu hal lagi yang tak pernah lepas dari kehidupan kita setiap harinya, bahkan dari masa ke masa. Ya itu dia ”sebuah kata CINTA”, apalagi zaman sekarang, semua aspek dilandasi atas nama cinta. Tapi benarkah cinta sejati itu ada?atau hanya dibuat untuk orang-orang yang ingin mengambil keuntungan dengen bertamengkan cinta.
Kekisruhan dan peperangan yang terjadi beberapa tahun terakhir ini, membuatku semakin bertanya di mana cinta?cinta pada sesama umat manusia. Apa cinta itu memang sudah hilang seiring bermunculannya senjata-senjata muklir pemusnah massal hingga setiap orang hanya memikirkan kebahagian untuk dirinya sendiri dan melupakan cinta?
Melihat berbagai kejadian di televisi membuatku berbisik lirih” Cinta dimana engkau?” Dimana kedamaian yang selalu diagung-agungkan?Apakah sekarang manusia hanya memikirkan kepentingan dirinya semata?tidakkah kita merasa miris setiap melihat saudara-saudara kita yang dilanda busung lapar dan peperangan. Jawabannya hanya satu kembali berkaca pada diri sendiri, menyelami, memahami keadaan hati, dan memulai segala sesuatu dari diri sendiri. Tak susahkan menamankan rasa sayang welas kasih kepada sesama, berawalnya dari keluarga, sabahat, dilanjutkan pada semua orang.
Bukankan Allah berfirman”Tidak akan berubah suatu kaum sampai mereka mampu mengubah diri mereka sendiri”. So sekali lagi Mulailah dari diri kita sendiri.
Masuk pada persoalan salah dan khilap. Setiap manusia yang ada didunia ini tidak terlepas dari kesalahan, itu wajar karena manusia tempatnya salah dan khilap. Masing-masing dari kita mempunyai basic masalalu yang berbeda dengan masalah yang berbeda pula, tapi perlu di ingat sebesar apapun kesalahan yang pernah kita lakukan dimasa lalu atau pun sekarang jika ingin berubah, taubat menyesali segalanya yang berjanji pada diri sendiri tuk tak mengulangi lagi, maka kita lah sebaik-baik orang yang ada dimuka bumi ini. Tak perlu malu mengakui kesalahan yang pernah kita perbuat karena itu hanya sebuah kesalahan dan kita takkan mau terjerumus masuk kedalam lubang yang sama. Untuk itu Mulailah berubah untuk diri sendiri, termasuk dalam hal Percintaan.
Banyak remaja yang salah kaprah mengartikan sebuah kata cinta. Cinta, tak banyak yang tahu apa hakikat arti dibalik nama itu, hanya saja setiap orang berhak mencintai dan dicintai. Berbagai macam spekulasi tentang arti cinta, tapi yang aku tahu cinta hanya bisa dirasa. Karena kita tak pernah tahu kapan cinta itu datang dan apa sebabnya. Banyak pasangan yang selalu bertanya”mengapa kau mencintaiku” dan terkadang kita bingung menjawabnya. Jawaban apa yang pantas untuk dikatakan sekaligus menyenangkan pasangan kita.
Cinta adalah anugrah yang di berikan Sang Pencinta, cinta hanya bisa dirasa dan cinta datang tanpa pernah diketahui apa sebabnya. Tapi alangkah malangnya jika cinta hanya dijadikan sebuah permainan untuk mendapatkan suatu kepuasan demi tercapainya suatu tujuan, disitulah arti cinta telah ternodai oleh tangan-tangan manusia itu sendiri, hingga sekarang kita tak lagi tahu mana cinta yang tulus suci, mana cinta yang telah ternodai.
Saat ini kerap kali kita selalu bingung dengan hal itu dan akhirnya salah langkah dengan memilih cinta yang telah ternoda karena semua berparas sama.
Begitu juga aku. Kesalahan terbesarku adalah mencintai seseorang dengan seluruh jiwaku, padahal aku tahu benar dia belum tentu menjadi pasangan hidupku. Tapi entah mengapa saat ku jatuh kan pilihan pada seseorang, aku sangat begitu menyayanginya. Terngiang perkataan seorang sahabatku di waktu dulu ” ye kamu tuh gak cocok tuk dijadikan seorang kekasih, tapi kamu tuh cocok uk dijadikan istri dan sangat beruntung orang yang mendapatkanmu juga cintamu”. Yah awalnya seh aku gak mengerti apa maksud nya, tapi ketika aku mulai kembali menjatuhkan pilihanku pada seorang lelaki, aku baru sadar akan kata-kata yang diucapkan sahabatku itu.
 

KISAH CINTA DOKTER TELADAN

“Kini tibalah saatnya kita semua mendengarkan nasihat pernikahan untuk kedua mempelai yang akan disampaikan oleh yang terhormat Prof. Dr. Mamduh Hasan Al Ganzouri. Beliau adalah ketua Ikatan Dokter Cairo dan direktur rumah sakit Qashrul Aini, seorang pakar syaraf terkemuka di timur tengah, yang tak lain adalah juga dosen kedua mempelai. Kepada Professor Mamduh dipersilahkan”
Suara pembawa acara walimatul ‘urs itu menggema di seluruh ruangan resepsi penikahan nan mewah di Hotel Hilton Ramses yang terletak di tepi sungai Nil, cairo. Seluruh hadirin menanti dengan penuh penasaran, apa kiranya yang akan disampaikan pakar syaraf jebolan London itu. Hati mereka menanti-nanti, mungkin akan ada kejutan baru mengenai hubungan pernikahan dengan kesehatan syaraf dari professor yang murah senyum dan sering nongol di televise itu.
Sejurus kemudian, seorang lelaki separuh baya berambut putih melangkah menuju podium. Langkahnya tegap. Air muka di wajahnya memancarkan wibawa. Kepalanya yang sedikit botak, meyakinkan bahwa ia memang ilmuwan berbobot. Sorot matanya tajam dan kuat, mengisyaratkan pribadi yang tegas. Begitu sampai di podium, kamera dan video lampu sorot langsung menyoting ke arahnya. Sesaat sebelum berbicara, seperti biasa, ia sentuh gagang kacamatanya, lalu….
Bismillah. Alhamdulillah. Wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah. Amma ba’du. Sebelumnya saya mohon maaf, saya tidak bisa memberikan nasehat lazimnya para ulama, para mubaligh, atau para ustadz. Namun pada kesempatan kali ini perkenankan saya bercerita.
Cerita yang hendak saya sampaikan kali ini bukan fiktif belaka dan bukan cerita biasa. Tetapi sebuah pengalaman hidup yang tak ternilai harganya, yang telah saya kecap dengan segenap jasad dan jiwa saya. Harapan saya, mempelai berdua dan hadirin sekalian yang di muliakan Allah bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang dikandungnya. Ambillah mutiaranya dan buanglah lumpurnya. Saya berharap kisah nyata saya ini bisa melunakkan hati-hati yang keras, melukiskan nuansa-nuansa cinta dan kedamaian, serta menghadirkan kesetiaan pada segenap hati yang menangkapnya.
Hadirin yang terhormat,
Tiga puluh lima tahun yang lalu…..
Saya adalah seorang pemuda, hidup ditengah keluarga bangsawan menengah ke atas. Ayah saya seorang perwira tinggi, keturunan ”Pasha” yang sangat terhormat di negeri ini. Ibu saya tak kalah terhormatnya, seorang lady dari keluarga aristokrat terkemuka di Ma’adi, ia berpendidikan tinggi, ekonom jebolan sorbonne yang memegang jabatan penting dan sangat dihormati kalangan elit polotik negeri ini. Saya anak sulung, adik saya dua, lelaki dan perempuan. Kami hidup dalam suasana aristokrat dengan tatanan hidup tersendiri. Perjalanan hidup sepenuhnya diatur dengan undang-undang dan norma aristokrat. Keluarga besar kami hanya mengenal pergaulan dengan kalangan aristokrat atau kalangan high class sepadan!
Entah kenapa, saya merasa tidak puas dengan cara hidup seperti ini. Saya merasa terkungkung dan terbelenggu oleh strata sosial yang didewa-dewakan keluarga. Saya tidak merasakan sebenar hidup yang saya cari. Saya lebih merasa hidup justru saat bergaul dengan teman-teman dari kalangan bawah yang menghadapi kehidupan dengan penuh tantangan dan perjuangan. Hal ini ternyata membuat gusar keluarga saya, mereka menganggap saya ceroboh dan tidak bisa menjaga status sosial keluarga. Pergaulan saya dengan orang-orang yang selalu basah keringat dalam mencari pengganjal perut dianggap memalukan keluarga. Namun saya tidak ambil peduli.
Begitu Fakultas kedokteran, saya dibelikan mobil mewah. Berkali-kali saya minta ayah untuk menggantinya dengan mobil yang biasa saja, agar lebih enak bergaul dengan teman-teman dan para dosen. Tapi beliau menolak mentah-mentah.
”Justru dengan mobil mewah itu kamu akan dihormati siapa saja.” Tegas ayah. Terpaksa saya pakai mobil itu meskipun dalam hati saya membantah habjs-habisan pendapat materialis ayah. Dan agar lebih nyaman di hati, saya parkir mobil itu agak jauh dari tempat kuliah.
Di kuliah saya jatuh cinta pada teman kuliah. Seorang gadis yang penuh pesona lahir batin. Saya tertarik dengan kesahajaan, keserdahanaan dan kemuliaan akhlaknya. Dari keteduhan wajahnya saya menangkap dalam relung hatinya tersimpan kesetiaan dan kelembutan tiada tara. Kecantikan dan kecerdasannya sangat menakjubkan. Ia gadis yang beradab dan berprestasi, sama seperti saya.
Gayung pun bersambut. Dia ternyata juga mencintai saya. Saya telh menemukan pasangan hidup yang tepat. Kami berjanji akan menempatkan cinta ini dalam ikatan suci yang diridhai Allah, yaitu ikatan pernikahan. Akhirnya kami berdua lulus dengan nilai tertinggi di fakultas. Maka datanglah saatnya untuk mewujudkan impian kami berdua menjadi kenyataan. Kami ingin memadu cinta penuh bahagia di jalan yang lurus. Saya buka keinginan untuk melamar dan menikahi gadis pujann hati pada keluarga. Saya ajak dia berkunjung ke rumah. Ayah, ibu, dan saudara-saudara saya semuanya takjub dengan kecantikan, kelembutan, dan kecerdasannya. Ibu saya memuji cita rasanya dalam memilih warna pakaian serta tutur bahasanya yang halus.
Usai kunjungan itu, ayah bertanya tentang pekerjaan ayahnya. Begitu saya beritahu, serta merta meledaklah badai kemarahan ayah dan langsung membanting gelas yang ada di dekatnya. Bahkan beliau mengultimatum : Pernikahan ini tidak boleh terjadi selamanya! Beliau menegaskan bahwa selama beliau masih hidup rencana pernikahan dengan gadis berakhlak mulia itu tidak boleh terjadi. Pembuluh darah otak saya nyaris pecah pada saat itu menahan remuk redam kepedihan batin yang tak terkira.
Hadirin semua, apakah anda tahu sebabnya? Kenapa ayah saya berlaku sedemikian sadis? Sebabnya, karena ayah calon istri saya itu adalah tukang cuku….tukang cukur, ya sekali lagi… tukang cukur!saya katakan dengan bangga. Karena meski hanya tukang cukur, dia seorang lelaki sejati. Seorang pekerja keras yang telah menunaikan kewajibannya dengan baik pada keluarganya. Dia telah mngukir prestasi yang tak banyak dilakukan para bangsawan ”Pasha”. Lewat tangannya ia lahirkan tiga orang dokter, seorang insinyur, dan seorang letnan, meskipun dia sama sekali tidak mengecap bangku pendidikan.
Ibu, saudara dan semua keluarga berpihak pada ayah. Saya berdiri sendiri, tak ada yang membela. Pada saat yang sama adik lelaki saya membawa pacarnya yang telah hamil dua bulan ke rumah. Minta direstui. Ayah ibu langsung merestui dan menyiapkan biaya pesta pernikahannya sebesar lima ratus ribu pound. Saya protes kepada mereka, kenapa ada perlakuan tidak adil seperti ini?kenapa saya yang ingin bercinta di jalan yang lurus tidak direstui sedangkan adik saya yang jelas-jelas telah berzina, bergonta-ganti pacar dan akhirnya menghamili pacarnya yang entah keberapa diluar akad nikah malah direstui dan diberi fasilitas maha besar?dengan enteng ayah menjawab, “ Karena kamu memilih pasangan hidup dari strata yang salah dan akan menurunkan martabat keluarga, sedangkan pacar adik kamu yang hamil itu anak menteri, dia akan menaikkan martabat keluarga besar Al Ganzouri.”
Hadirin semua semakin perih luka dalam hati saya. Kalau dia bukan ayah saya tentu saya maki habis-habisan. Mungkin itulah tanda kiamat mau datang, yang ingin hidup bersih dengan menikah dihalangi namun yang jelas berzina justru difasilitasi. Dan dengan menyebut asma Allah, saya putuskan untuk membela cinta dan hidup saya. Saya ingin buktikan pada siapa saja, bahwa cara dan pasangan bercinta pilihan saya adalah benar. Saya tidak ingin apa-apa selain menikah dan hidup baik-baik sesuao dengan tuntunan suci yang saya yakini kebenarannya. Itu saja. Saya bawa kaki ini melangkah ke rumah kasih dan saya temui ayahnya. Dengan penuh kejujuran saya jelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dengan harapan beliau berlaku bijak merestui rencana saya. Namun, la haula wala quwwata illa billah, saya dikejutkan oleh sikap beliau setelah mengetahui penolakn keluarga saya. Beliau pun menolak mentah-mentah untuk mengawinkan putrinya dengan saya. Bahkan bersumpah tidak akan merestuia hal itu selamanya, demi kehormatan keluarganya. Dia tidak rela keluarganya menjadi bahan ejekan dan hinaan kalangan “Pasha”. Namun putrinya bersikeras ingin menikah dengan saya dan tidak akan menikah kecuali dengan saya. Ternyata beilau menjawabnya dengan reaksi lebih keras, baliau tidak akan menganggapnya sebagai anak jika tetap nekat menikah dengan saya.
Kami berdua bingung, jiwa kami tersiksa. Keluarga saya menolak pernikahan ini terjadi karena alasan status sosial, sedangkan keluarga dia menolak karena alasan membela kehormatan. Berhari-hari saya dan dia hidup berlinang airmata, beratap dan bertanya kenapa orang-orang itu tidak memiliki kesejukan cinta?
Setelah berpikir panjang, akhirnya saya putuskan untuk mengakhiri penderitaan ini. Suatu hari saya ajak gadis yang saya cintai itu ke kantor ma’adzun syari (petugas pencatat nikah) disetai tiga orang sahabat karibku. Kami berikan identitas kami dan kami minta ma’adzun untuk melaksanakan akad nikah kami secara syar’i mengikuti madzhab imam hanafi. Ketika ma’adzun menuntun saya,” Mamduh, ucapkanlah kalimat ini : Saya terima nikah kamu sesuai dengan sunnatullah wa rasulihi dan dengan mahar yang kita sepakati bersama serta dengan memakai madzhab Imam Abu Hanifah ra.” seketika itu bercucuranlah airmata saya, airmata dia, dan airmata ketiga sahabat yang tahu persis detail perjalanan menuju akad nikah ini. Kami keluar dari kantor itu resmi sebagai suami istri yang sah dimata Allah Swt. dan manusia. Kami punya legalitas sebagai suami istri yang diakui negara dan diakui syariat. Kami telah bertekad siap menghadapi kemungkinan hidup ini murni dengan kekuatan kami, tanpa sandaran dan dukungan siapapun kecuali pertolongan Allah Swt. Saya bisikkan dalam telinga istri saya agar menyiapkan kesabaran lebih, sebab rasanya penderitaan ini belum berakhir.
Seperti yang saya duga, pernderitaan itu belum berakhir, akad nikah kami membuat murka keluarga. Prahara kehidupan menanti di depan mata. Begitu mencium pernikahan kami, saya diusir oleh ayahku dari rumah. Mobil dan segala fasilitas yang ada di sita. Saya pergi dari rumah tanpa membawa apa-apa. Kecuali tas kumal berisi beberapa potong pakaian dan uang sebanyak tujuh pound saja, hanya empat pound!itulah sisa uang yang saya miliki sehabis membayar ongkos akad nikah di kantor ma’adzun. Begitu pula dengan isteriku, iapun diusir oleh keluarganya. Lebih tragis ia hanya membawa tas kecil berisi pakaian dan uang sebanyak dua pound, tak lebih. Total kami hanya pegang uang enam puond atau dua dolar. Ah apa yang bisa kami lakukan dengan enam pound. Kami bertemu di jalan layaknya gelandangan. Saat itu adalah bulan februari, tepat pada puncak musim dingin. Kami menggigil. Rasa cemas, takut, sedih dan sengsara campur aduk menjadi satu. Hanya saja saat mata kami yang berkaca-kaca bertatapan penuh cinta dan jiwa menyatu dalam dekapan kasih sayang, rasa berdaya dan hidup menjalari sukma kami.
”Habibti, maafkan kanda yang membawamu ke jurang kesengsaraan seperti ini. Maafkan kanda!”
”Tidak kanda tidak salah, langkah yang kanda tempuh benar. Kita telah berpikir benar dan bercinta dengan benar. Merekalah yang tidak bisa menghargai kebenaran. Mereka masih diselimuti cara berpikir anak kecil. Suatu ketika mereka akan tahu bahwa kita benar dan tindakan mereka salah. Saya tidak menyesal dengan langkah yang kita tempuh ini. Percayalah, insya Allah, saya akan setia mendampingin kanda, selama kanda setia membawa dinda dijalan yang lurus. Kita akan buktikan pada mereka bahwa kita bisa hidup dan jaya dengan keyakinan cinta kita. Suatu ketika saat kita gapai kejayaan itu kita ulurkan tangan kita dan kita berikan senyum kita pada mereka dan mereka akan menangis haru. Airmata mereka akan mengalir deras seperti derasnya airmata derita kita saat ini.” Jawab istri saya dengan terisak dalam pelukan. Kata-katanya memberikan sugesti luar biasa dalam diri saya. Lahirlah rasa optimisme untuk hidup. Rasa takut dan cemas itu sirna seketika. Apalagi teringat satu bulan lagi kami akan diangkat menjadi dokter. Dan sebagai lulusan terbaik masing-masing dari kami akan menerima penghargaan dan uang sebanyak 40 pound.
Malam semakin larut dan hawa dingin emakin menggigit. Kami duduk di emperan toko berdua sebagai gembel yang tidak punya apa-apa. Dalam kebekuan otak kami terus berputar mencari jalan keluar. Tidak mungkin kami tidur di emperan toko itu. Jalan keluar itu pun datang jua. Dengan sisa uang enam pound itu kami bisa meminjam telpon di sebuah toko dua puluh empat jam. Saya berhasil menghubungi seorang teman yang bisa memberi pinjaman sebanyak 50 pound. Ia bahkan mengantarkan kami dengan mobilnya mencarikan lokandat (losmen) ala kadarnya yang murah.
Saat kami berteduh dalam kamar sederhana, segeralah kami disadarkan kembali bahwa kami berada di lembah kehidupan yang susah, kami harus mengarunginya berdua dan tidak ada yang menolong kecuali cinta, kasih sayang, dan perjuangan keras kami berdua serta rahmat Allah Swt. kami hidup dalam lokandat itu beberapa hari, sampai teman kami berhasil menemukan kontrakan sederhana di daerah kumuh Syubra Khaimah.
Bagi kaum aristokrat rumah kontrakan kami mungkin dipandang sepantasnya adalah untuk kandang binatang kesayangan mereka. Bahkan rumah binatang kesayangan mereka mungkin lebih bagus dari rumah kontrakan kami. Namun bagi kami ini adalah hadiah dari langit. Apapun bentuk rumah itu, jika seorang gelandang tanpa rumah menemukan tempat berteduh ia bagi mendapat hadiah agung dari langit. Kebetulan yang punya rumah sedang membutuhkan uang, sehingga dia menerima akad sewa tanpa uang jaminan dan uang administrasi lainnya. Jadi sewanya tak lebih dari 25 pound saja untuk tiga bulan. Betapa bahagianya kami saat itu, segera kami pindah kesana. Lalu kami membeli perkakas rumah untuk pertama kalinya. Tak lebih dari sebuah kasur kasar dari kapas, dua bantal, satu meja kayu, dua kursi, dan satu kompor gas sederhana sekali, kipas dan dua cangkir dari tanah, itu saja tak lebih.
Dalam hidup yang bersahaja dan belum bisa dikatakan layak itu, kami tetap merasa bahagia, karena kami selalu bersama. Adakah didunia ini kebahagiaan melebihi pertemuan dua orang yang diikat kuatnya cinta? Hidup bahagia adalah hidup dengan gairah cinta. Dan kenapakah orang-orang di dunia merindukan surga di akherat. Karena di surga Allah menjanjikan cinta. Ah, saya jadi teringat perkataan ibnul qayyim, bahwa nikmatnya persetubuhan cinta yang dirasa sepasang suami istri adalah untuk memberikan gambaran setetes rasa nikmat yang disediakan Allah di surga. Jika percintaan suam isteri itu nikmat, maka surga jauh lebih nikmat dari itu semua. Nikmat cinta di surga tak bisa dibayangkan. Yang paling nikmat adalah cinta yang diberikan Allah kepada penghuni surga, saat Allah memperlihatkan wajah-Nya. Dan tidak semua penghuni surga berhak menikmati indahnya wajah Allah Swt. Untuk mencapai nkmat cinta itu, Allah menurunkan petunjuknya yaitu Al-Quran dan Sunnah. Yang konsisten mengikuti petunjuk Allahlah yang berhak memperoleh segala cinta di surga.
Melalui penghayatan cinta ini, kami menemukan jalan-jalan lurus mendekatkan diri kepada-Nya. Isteri saya jadi rajin membaca al-quran, lalu memakai jilbab, dan tiada putus shalat malam. Di awal malam ia menjelma menjadi putri raja yang cantik menggairahkan. Diakhir malam ia menjelma menjadi Rabiah Adawiyah yang larut dalam samudera munajat kepada tuhan. Pada waktu siand dia adalah dokter yang penuh pengabdian dan belas kasihan. Ia memang wanita yang berkarakter dan berkepribadian kuat, ia bertekad untuk menempuh hidup berdua tanpa bantuan siapa pun, kecuali Allah Swt. Dia juga seorang wanita yang pandai mengatur uang. Uang sebanyak 55 pound yang tersisa setelah membayar sewa rumah cukup untuk makan dan transportasi selama satu bulan. Tetangga-tetangga kami yang sederhana sangat mencintai kami, dan kami pun mencintai mereka. Mereka merasa kasihan melihat kemelaratan dan derita hidup kami, padahal kami berdua adalah dokter. Sampai-sampai ada yang bilang tanpa disengaja, ”ah, kami kira para dokter itu pasti kaya semua, ternyata ada juga ya yang melarat sengsara seperti mamduh dan isterinya.”
Akrabnya persaudaraan kami dengan para tetangga banyak mengurangi nestapa kami. Beberapa kali tetangga kami menawarkan bantuan-bantuan kecil layaknya saudara sendiri. Ada yang menawari isteri agar menitipkan saja cuciannya pada mesin cuci mereka. Karena kami memang dokter yang sibuk. Ada yang membelikan kebutuhan dapur. Ada yang membantu membersihkan rumah. Sya sangat terkesan dengan pertolongan-pertolongan itu. Kehangatan tetangga itu seolah pengganti kasarnya perlakuan yang kami terima dari keluarga kami sendiri. Keluarga kami bahkan tidak terpanggil sama sekali untuk mencari dan mengunjungi kami.
Yang lebih mnyakitkan mereka tidak membiarkan kami hidup tenang. Seuatu malam, ketika kami sedang tidur pulas, tiba-tiba rumah kami digedor dam didobrak empat bajingan kiriman ayah saya. Mereka merusak segala perkakas yang ada. Meja kayu satu-satunya mereka patah-patah, juga kursi. Kasur tempar kami tidur satu-satunya mereka robek-robek. Mereka mengancam dan memaki kami dengan kata-kata kasar. Lalu mereka keluar dengan ancaman, ”kalian tak akan hidup tenang, karena berani menantang tuan Pasha!” yang mereka maksudkan dengan ”tuan Pasha” adalah ayah saya yang saat itu pangkatnya naik menjadi jenderal.
Keempat bajingan itu pergi. Kami berdua berpelukan, menangis bareng berbagi nestapa dan membangun kekuatan. Lalu kami tata kembali rumah yang hancur. Kami kumpulkan lagi kapas-kapas yang berserakan, kami masukkan dalam kasur dan kami jahit kasur yang robek-robek tak karuan itu. Kami tata lagi buku-buku yang berantakan. Meja dan kursi yang patah itu berusaha kami perbaiki. Lalu kami tertidur kecapaian dengan tangan erat bergenggaman, seolah eratnya genggaman inilah sumber rasa aman dan kebahagiaan yang meringankan intimidasi hidup ini. Benar, firasat saya mengatakan ayah tak aakn membiarkan kami hidup tenang. Saya mendapat berita dari seorang teman bahwa ayah telah merancang skenario keji untuk memenjarakan istri saya berdua dengan tuduhan wanita tuna susila. Mereka berhak melaksanakan apa saja dan undang-undang ada di telapak kaki mereka. Saya hanya bisa pasrah total kepada Allah mendengar hal itu.
Dan masaya Allah! Aayh memang merancang skenario itu dan tidak mengurungkan niat jahatnya itu kecuali setelah seorang teman karibku berhasil memperdaya beliau dengan bersumpah akan berhasil membujuk saya agar menceraikan isteri saya. Dan meminta ayah untuk bersabar dan tidak menjalankan skenario itu, sebab kalau itu terjadi pasti pemberontakan saya akan lebih keras dan bisa berbuat lebih nekad. Tugas temanku itu adalah mengunjungi ayahku setiap pekan sambil meminta beliau sabar, sampai berhasil meyakinkan saya untuk mencerai isteriku. Inilah skenario temanku itu untuk terus mengulur waktu, sampai ayah turun marahnya dan melupakan rencana kejamnya. Sementara saya bisa mempersiapkan segala sesuatu lebih matang.
Beberapa bulan setelah itu datanglah saatnya wajib militer. Selama satu tahun penuh saya menjalani wajib militer. Inilah masa yng sangat saya takukan, tidak ada pemasukan sama sekali yang saya terima kecuali 6 pound setiap bulan. Dan saya mesti berpisah dengan belahan jiwa yang sangat saya cintai. Nyaris selama satu tahun saya tidak bisa tidur karena memikirkan keselamatan isteri tercinta. Tetapi Allah tidak melupakan kami, dialah yang menjga keselamatan hamba-hamba-Nya yang beriman. Isteri saya hidup selamat bahakan dia mendapat kesempatan magang disebuah klinik kesehatan dekat rumah kami. Jadi satu tahun ini, dia hidup berkecukupan dengan rahmat Allah.
Selesai wajib militer, saya langsung menumpahkan segenap rasa rindu pada kekasih hati. Saat itu adalah musim semi. Musim cinta dan keindahan. Malam itu saya tatap matanya yang indah, wajahnya yang putih bersih. Ia tersenyum manis. Saya reguk segala cintanya. Saya teringat puisi seorang penyair Plestina yang memimpikan hidup bahagia dengan pendamping setia dan lepas dari belenggu derita,
Sambil menatap ke kaki langit
Kubilang padanya
Disana, diatas lautan pasir kita akan berbaring
Dan tidur nyenyak sampai subuh tiba
Bukan karena ketiadaan kata-kata
Tetapi karena kupu-kupu kelelahan
Akan tidur di atas bibir kita
Besok, oh cintaku, besok
Kita akan bangun pagi sekali
Dengan para pelaut dan perahu layar mereka
Dan kita akan terbang bersama angin
Seperti burung-burung.